Penyanyi muda berbakat Atiya Purnomo kembali mencuri perhatian dengan perilisan single terbarunya, "Insecurity", sebuah lagu emosional yang dengan berani menyingkap kegelisahan hati anak-anak dan remaja masa kini. Dengan suara yang khas, kontrol vokal yang matang, dan interpretasi penuh perasaan, Atiya membuktikan dirinya bukan sekadar penyanyi anak biasa-melainkan musisi muda yang punya karakter kuat dan visi artistik yang jelas.
"Insecurity" menjadi single pertama dari rangkaian album terbaru yang diproduksi oleh musisi berbakat Indonesia, NSG, melalui Nada Swara Gembira, menandai langkah besar Atiya dalam memasuki babak baru perjalanan musiknya.
Lagu yang Menyentuh, Pesan yang Menguatkan
Lagu ini terinspirasi dari pengalaman nyata anak-anak dan remaja yang sering merasa tidak cukup baik-baik karena tekanan lingkungan, standar sosial, maupun perkataan buruk yang mereka terima. Melalui lirik seperti:
"Saat ku jatuh merasa rapuh, kututup mata lupakan dunia untuk sementara"
Atiya menyampaikan pesan universal bahwa merasa rapuh itu manusiawi, dan kadang kita hanya butuh berhenti sejenak untuk bernapas dan bersyukur.
Reffrain "Home in your heart, I'll be back in your arms" menjadi simbol kekuatan: pesan bahwa ketika dunia terasa tidak bersahabat, selalu ada cinta Tuhan yang memulihkan.
Dengan balutan melodi lembut dan ambience yang hangat, "Insecurity" terasa seperti pelukan musik-hadir untuk menemani, menenangkan, dan memulihkan.
Di usianya yang masih sangat muda, Atiya memiliki warna vokal yang khas, rasa musikal yang matang, serta kemampuan bercerita yang kuat melalui musik. Ketika Atiya menyanyikan "Insecurity", pendengar bisa merasakan kedalaman emosinya-hal yang jarang dimiliki penyanyi seusianya.
Tidak berlebihan jika banyak yang menyebut Atiya sebagai penyanyi anak yang patut dipertimbangkan oleh industri musik indonesia.
"Insecurity" bukan sekadar lagu; ini adalah pernyataan.
Sebuah tanda bahwa Atiya dan tim kreatif NSG Nada Swara Gembira tengah membangun sesuatu yang jauh lebih besar: sebuah album yang akan menyuarakan hati anak-anak dan remaja Indonesia.
Dengan karya ini, Atiya berharap setiap pendengar dapat menemukan kekuatan baru, rasa aman, dan keyakinan bahwa mereka cukup, mereka berharga, dan mereka tidak pernah benar-benar sendirian.


No comments:
Post a Comment